Jumat, 10 April 2015

Kedutaan AS di Kuba Tutup Selama 54 Tahun

Kedutaan AS di Kuba Tutup Selama 54 Tahun

  Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan bertemu Presiden Kuba, Raul Castro, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Karibia. Selain membahas permasalahan keamanan dengan 48 pemimpin negara yang ada di Karibia, ajang tersebut diyakini akan memulihkan hubungan diplomatik antara AS dan Kuba.
Sebagaimana diketahui, kantor Kedutaan AS di Kuba telah ditutup selama 54 tahun akibat hubungan diplomatik kedua negara yang kurang harmonis.
Seperti diberitakan Reuters, Jumat (10/4/2015), pertemuan Presiden Obama dan Castro di KTT Karibia diyakini sebagai solusi untuk membuka jalan bagi pembukaan kembali kantor kedutaan di Kuba.
Presiden Obama menilai, dengan menghapus Kuba dari daftar negara-negara yang mensponsori terorisme, jalan bagi AS untuk memperbaiki hubungan dengan negara kepulauan di Karibia itu akan terbuka. Hal itu juga jadi momentum dalam mengakhiri isolasi AS dari negara pulau Komunis.
Kuba diketahui telah dimasukkan ke daftar negara yang mensponsori terorisme sejak tahun 1982. Ketika itu, Kuba membantu pemberontakan Marxis di Kolombia dan beberapa tempat lain. Negara-negara lain dalam daftar itu di antaranya Iran, Sudan, dan Suriah.
“Kami yakin bahwa proses ini tidak hanya menyebabkan hubungan antara AS dan Kuba semakin harmonis. Namun, saya yakin hal ini akan berakhir menjadi manfaat bagi warga Kuba, dan memberi mereka berbagai peluang yang mungkin tidak dimiliki di masa lalu,” ujar Presiden Obama.
Sebelumnya, Wakil Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel, turut membahas keputusan Obama yang menyatakan Venezuela merupakan ancaman AS dan akan memberi sanksi kepada tujuh pejabat negara tersebut.
Wapres Diaz Canel memiliki syarat jika ingin Kuba menjadi sekutu Negeri Paman Sam. Presiden Obama harus mencabut pernyataannya tentang Venezuela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar